Kamis, 20 Agustus 2015

Mt.Bongkok, Purwakarta


Bismillah..
Here I am again.. Menulis lagi.. Eh, mengetik lagi.. Yeaaa :D
Kali ini ingin membagikan cerita tentang perjalanan, petualangan, ekspedisi, atau entah tepatnya apa deh.. yang jelas ini cerita menakjubkan lainnya dari alam beserta isinya. *menurut penulis*

Mulai dari kekecewaan pembatalan satu rencana yang tidak akan dijelaskan. Ga tau apa yang mau dikerjain setelah berhari-hari merelakan hari kosong itu, tapi ga pengen pulang karena lagi rame di rumah. Yang lain udah bikin planing kesana kemari, planing terakhir saya yaa pulang dengan berat hati. Tapi ternyata, beruntungnyaa ada Ibu yang ngajak main-main ke Purwakarta. Hoho..liat dompet udah mulai pada mepet noh pahlawannya. Tapi derrr ahh..berangkaaaat :D

Ini perjalanan ke beberapa kali tidak bersama keluarga saya, Rimbawana. Meskipun dengan salah satunya, tapi sedang tidak bertugas sebagaii Rimbawana Ibu yang satu itu melainkan sebagai Srikandi Nusantara. Wohoo.. berangkat sekitar setengah tujuh pagi dan sampai di Plered sekitar jam sembilan lebih kalau tidak salah. Sambil menunggu anggota Srikandi dan beberapa peserta lainnya, ibadah dulu dikit biar ga rugi hehe. Setelah cukup berkumpul orang-orangnya maka berangkatlah menuju Gn.Bongkok.

Sampai di pos kedua, kami berhenti dulu karena katanya menunggu bapak-bapak dari Brimob. Dan diberikan tempat menunggu yang saaaangat menakjubkan.. duduk diatas ketinggian pohon mangga dengan angin yang menggoyangkannya ditambah Gn.Parang dan Gn.Bongkok sebagai view depannya. Jelas betah menunggu, ibadah sudah, makan sudah, foto-foto sudah, sampai tidur bangun tidur lagi, itu bapak-bapak belum pada dateng. Sekitar jam lima sore datanglah yang ditunggu itu, sebagian beribadah dan sebagiannya lagi foto-foto sama anak-anak yang lagi menghadapi masa alaynya. *ehmaapinhayati*


Kali ini benar-benar berbeda, mulai dari penampilan bermain saya yang tidak seperti sebelumnya. Ya, dengan rok yang saya kenakan saya mulai berjalan di Gn.Bongkok *meskipun Cuma sampe setengah perjalanan* karena eh karena.. tracknya.. Subhanallah sekali pembacaaa.. itu adalah track yang paling sulit yang pernah saya lalui setelah sebelumnya track paling sulit adalah track saat lintas alam di Sukabumi. Dan yang berbeda lainnya adalah ini merupakan perjalanan ke puncak saya di malam hari. Dengan track yang wah itu.. jelaas membuat saya sangaaaaat riipuuuuh -_- sampai merepotkan ketua dari Srikandi Nusantara, beneran gaenak sih tapi da kumaha. L sampai dipuncak duduk sebentar kemudian walaaaa.. tenda sudah jadi hoho.. iya karena, kami tidak membawa tenda dan saya hanya menumpang tidur di teteh-teteh Srikandi yang lain. Eh iya, saya berbareng dengan rombongan Srikandi Nusantara dan beberapa temannya, namanya Teh Ummaa, Mba Dini, Teh Nisa, Teh Katerin,  Mas Adit, Mas Alfin, dan yaa rombongan bapaks Brimob itu.

 *inifoto pertama saya bersama laki-laki (selain Krishna, Rakka, ataupun Kanda)*

Jeng jeng.. pagi aja weh yaa ceritanya teh..
*Eh bentar deeng.. ini maap siih kalo ada pembaca yang tersinggung, dan keluar dari cerita utama. Tapi benar-benar berbeda tuh ya benar beda. Termasuk dalam urusan beribadah, sholat tepatnya. Kalau sama Rimbawana tidak terlalu berasa sulitnya beribadah itu karena mereka memang orang-orang yang insyaa Allah taat menjalankan perintah jadi saya juga tidak kesulitan atau mendapat banyak godaan untuk meninggalkannya, selain karena lokasi dan keadaan yang memang menyulitkan. Sedangkan perjalanan ini, *mohonmaaf* sedikit sekali yang menyadari bahwa sholat itu tetap kewajiban dimanapun tempatnya, bagaimanapun keadaannya, dan kapanpun waktunya. Karena Allah tidak menyulitkan hamba-Nya kan yaa, gaada air bisa tayamum; gabisa berdiri, bisa duduk; gabisa duduk bisa berbaring; gabisa berbaring bisa melalui isyarat mata; nah kalo gabisa juga berarti harus disholati mungkin. Tapi untungnya Ibu Umma tetap teguh melaksanakan perintah itu, saya tidak sendiri. Alhamdulillah.. semoga tidak hanya jadi teman seperjalanan tapi uga bisa jadi teman merawat iman. Aamiin. ^_^ *


Balik lagi ke cerita. Pagi itu barulah saya sadar kalau ternyata ada banyak orang di camp. Setelah mengumpulkan nyawa dan bla bla bla. Ikutlah saya dengan yang lain melihat lokasi upacara. Oh iya, niat kita disini adalah untuk melaksanakan upacara bendera dipuncak Gn.Bongkok dan pengibaran bendera Merah Putih ukuran 10x15m di tebing Gn.Bongkok. kemudian…. Ternyata belum ada pemimpin lagu Indonesia Rayanya, alias Drijennya. Jeng-jeng.. tatapan mereka*tigaorangsih* mengarah pada saya.. akhirnya dengan pura-pura berani ya majulah saya sebagai drijen.. wohoo.. itu pengalaman baru lagi untuk saya. Kemudian Bu umma bilang “coba liat, siapa yang ada disini?tidak semua orang bisa berada disini” dan benar.. tidak semua orang bisa disini, meskipun yang mau banyak.. Oke, ini akan jadi pengalaman berharga bagi saya. Orang-orangnya, rasa deg-degan pertamanya, dan kepercayaan dirinya.

Selesai upacara, tidur, bantu sedikit masak-masak, makan, sholat, pulaang kebawah.. Yahooo.. :D
Perjalanan turun memang tidak pernah sesulit perjalanan naik. Sama seperti hidup, untuk bisa mencapai puncak tujuan, banyaklah pengorbanan yang harus kita berikan dan bahkan menimbulkan luka tapi bisa dengan mudahnya kita terpeleset jatuh kebawah lagi. Maka dari itu, harus kita jaga dengan menjaga apa yang harus kita jaga.

Pulangnya kita ikut mobil bapaks brimob, tapi sebelumnya ganti baju dulu di masjid sekalian sholat bareng-bareng. Begitu keluar dari kamar mandi, karena saya kembali mengenakan rok, Mba Dini bilang “Wah..Sisca balik lagi jadi cewe” etdaah *tepokjidat* jadi selama ini saya apa??? -_- kemudian salah satu mas brimob juga memastikan apakah itu sisca atau bukan dengan memanggil nama saya. Menimbulkan pertanyaan untuk saya, apakah saya seaneh itu?? Haha.. tapi setelah dipikir, saya memang orang yang aneh..jadi yasudahlah :D berangkat, diturunkan di Cianjur yang berarti itu harus muter jauh untuk sampai ke Bandung, okelah da udah biasa kalo main sama teh umma pulangnya pasti tengah malem. Benar sampai dikosan sekitar setengah duabelas malam, habis makan kita tidur. Udah deh..hihi

Ya begitulah ceita tak jelas dari saya, tapi yang pasti adalah saya dapat banyak hal baru dan kenalan orang-orang baru. Seperti yang saya katakan pada seseorang yang hampir selalu saya sebut dalam do’a bahwa “Saya tidak ingin dunia Saya hanya disini-sini saja, Saya ingin dunia Saya lebih luas.” Dan kita tidak akan mendapat apa-apa jika kita tidak mengambil resiko untuk jatuh.~

Sedikit bait lagu Untuk Indonesia-G.A.C
"Yakinlah cintaku tak berpaling.. Didalam hatiku tak terganti.. S'gala yang kuinginkan dan s'gala yang kuinginkan ada disini.."


Rabu, 24 September 2014

Mt.Puntang, 2223Mdpl


Bismillah ..
udah mulai memasuki akhir September ternyata yah, dan ngerasa udah tua karena waktu terasa cepet sampai saat ini :D

mau cerita lagi boleh?? Boleh :D
ini kali mau menceritakan tentang pendakian Mt.Puntang yang berada disekitaran Banjaran Bandung, kampung maung kalau tidak salah.
2223Mdpl. yaa memang tidak lebih tinggi bahkan jauh lebih rendah dari pendakian sebelumnya di Mt.Tangkuban Perahu 2435Mdpl, tapiii.. kerasanya ini lebih kerasa..
kerasa ripuhnya maksudnyaa hihiy

bedanya pendakian kali ini sama pendakian lain bersama sebelumnya itu apa ya??
mmmm.. gabanyak bedanya sih, tapi pendakian kali ini memang sudah dirinci sedemikian rupa tidak seperti sebelum-sebelumnya.
dan yang menarik dipendakian kali ini adalah ada ketika diperjalanan ada rapat dadakan..untuk menentukan akan melanjutkan perjalanan kepuncak atau kembali kebawah.
keren kaaan..rapat ditengah pendakian dan dengan cuaca hujan cukup terasa, lapang basah berlumpur, dan udara dingin yang menggigiti tubuh :D
iya.. itu dia yang beda juga dari pendakian sebelum-sebelumnya.
karena ternyata medan disana benar-benar beda dari yang biasanya juga cuaca yang mendadak hujan menyebabkan medan menjadi lebih sulit.
setelah menimbang-nimbang dengan sangat sangat ditimbang, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami kepuncak.

diperjalanan kita ketemu banyak banget pendaki lainnya dari yang muda, dewasa, tua, sampe anak kecil dan anak SD juga ada.
rame banget kan kebayang.. dan hampir disetiap pos ada kelompok yang bermalam disitu.

daaaan...
medan yang sulit sudah terlampaui..
keraguan dihati sudah terkalahi..
puncak ..
bukaan !!
bukan tujuan.. hanya bonus yang dapatkan dari pendakian.. :)








yeaaah ..
ternyata perjalanan turun lebih menantang dibandingkan perjalanan naik
but.. that was amazing !! :D
baju kotor, badan pada sakit itu hasilnya haha.

penulis lagi-lagi tiba belakangan..
sebenarnya sih gabelakangan banget, kedua dari belakanglaah..tapi karena penulis dan beberapa teman sedikit kebingungan menuju kebawahnya (padahal udah deket banget sih) akhirnya kita memilih menunggu yang dibelakang..
haha alibi dikit gitu..
tapi yang penting nyampe ke camp.

ini juga sedikit beda dari pendakian bersama sebelumnya karena kali ini kita ga ngecamp dilapang terbuka melainkan disekre PGPI ..
udah sip begete deeh heheu..
yaa seperti biasa..
beberes, masak, tidur..
ada sebagian yang berapiunggun diluar, tapi penulis lebih memilih tidur :D

paginyaaa..
udah siap mau masak..
tapi ternyata kendaraan kami menjemput sangat cepat pagi itu dan akhirnya acara masak ditunda sampe nanti disekre ternyaah :D

sampai disekree..
yaa disambut oleh buketum, daan sesuai rencan melanjutkan acara masak-masaknyaa..
abis itu ngobrol bentaar, makan, pulaaang deeh kekosan atau kerumah masing-masing hoho

mmmm..
yang didapet dari perjalanan kali ini apa ya??
oiia ..mungkiiin
kita harus percaya sama diri kita sendiri bahwa kita mampu melewati medan seberat apapun, separah apapun, dan sesulit apapun apalagi kita gasendiri.
ya.. karena kita gapernah sendiri didunia
ada Yang Maha Menjaga, Allah swt.
dan pasti ada orang-orang disekitar kita yang akan mengulurkan tangannya saat kita tergelincir.
akan ada orang-orang yang menggenggam tangan kita agar tetap berdiri meski tak tegak.
karena kita memiliki satu sama lain. :)






yah..
diri ini mungkin memang tidaklah kuat.
tapi jangan pernah merasa lemah.
meskipun sangat lelah, jika tekad dihati tetap kuat maka kaki yang akan dengan sendirinya mampu tetap melangkah meskipun rasanya tidaklah mudah. :)

Meskipun berbeda.
Tetap Satu.
Satu Niat.
Satu Tekad.
Satu Tujuan.
Rimbawana.
Lestari !


Selasa, 02 September 2014

2014 Last August

Bismillah..
kembali lagi mengetikkan untaian-untaian huruf dari keyboard dan menceritakan sepasih kisah perjalanan yang berbeda.
kali ini perjalanan diakhir bulan Agustus 2014 sebelum kembali bergulat dengan rumitnya perkuliahan.

30Agustus itu Mt.Manglayang tujuannya.
tapi ternyata ada sedikit salah perhitungan waktu dan kemampuan bagi saya, ya tapi meskipun begitu tetap dilaksanakan sesuai dengan rencana. dengan berangkat yang awalnya akan lebih dari sepuluh orang tapi ternyata hanya beberapa orang saja.
kebetulan penulis tidak melanjutkan perjalanan menuju puncak dari Mt.Manglayang dikarenakan beberapa hal yang diantaranya adalah merasa kurang sanggup. :D

pulang dari Manglayang sekitar pukul 17.00 beristirahat sebentar  dan kembali berpacking untuk perjalanan dikeesokkan harinya.
yeaaaaay !!

Minggu 31Agustus 2014 .
berangkat dipagi-pagi sekali sekitar setengah enam pagi dengan dijemput oleh seorang teman, berangkat dengan dinginnya pagi itu menggunakan sepedamotornya.
daan..
yang sepesial diperjalanan kali ini adalah penulis tidak dengan satupun dari keluarga Rimbawana melainkan dengan seorang kenalan lama dan juga teman-teman SMAnya yang merupakan orang-orang hebat. sangat hebat.
a'imam, a'agi, a'zai, teh tiwi, a'drajat, dan a'hendra. :)

Oiya, ini pertamakalinya penulis melakukan perjalanan tanpa keluarga itu.
awalnya memang berpikir, "bisakah?" karena tidak ada yang tau bagaimana penulis didalam perjalanan.
tapi kemudian, bisa. :)
karena orang-orang hebat yang bersama penulis ya memang benar-benar orang luarbiasa.
dan perjalanan kali ini adalah Mt.Tangkuban Perahu.

penulis baru pertamakali menginjakkan kaki di tanah peninggalan sangkuriang(kalau tidak salah mengingat) itu. dan disaat pertama itu benar-benar dibawa melalui trek serta perjalanan yang LUUUUUAAAAARRR BIIASSSSAAA yg pernah penulis rasakan. :D
bagaimana tidak?? perjalanannya sungguh sangat jauuh pembaca...
dan langka banget ketemu lapak datar. yang bikin tambah gilanya lagi perjalanan ini adalah ketika harus menyamar sebagai peneliti petir dari salah satu institut terbaik. :D
dan laginyaaa... ngerasa banget kaya buronan karena dicari-cari sama security ditempat wisata itu.
kenapa? karena ya itu.
kami melewati jalur yang seharusnya tidak dilalui oleh pengunjung dan kami tidak bayar. :D
*janganditiru*

foto-fotonya siih belum lengkap yang ada dipenulis.
tapi kita mulai perjalanan dari bossca dan berjalan sampai kekaki gunungnya itu kurang lebih duajam perjalanan, dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju puncak dari tangkuban perahu yang sebenarnya 2435Mdpl sampai sekitar waktu dzuhur kami sampai.
sampai dipuncak, penulis kira belum sampai karena yang ada hanya pemancar dan warung tertinggi yang pernah penulis datangi, yupp dipuncaknya masih ada warung :D
setelah beristirahat, makan, dan solat kami melanjutkan perjalanan untuk pulang.
dan jalan pulangnya kami memutuskan untuk lewat tengah kawahnya biar ada kenangan kawahnya dulu. hihiy



sayangnya cuaca disana kurang bagus hari itu, jadinya yaa cuma putiih aja putih.
tapi tetap indah :)
melanjutkan lagi perjalanan sampai tiba ditengah kawahnya yang ...
cantiiiiiik bangeeeeet.. amazing, awesome, wonderfull, subhanallah banget pokonyaaa ^_^


setelah puas kembali melanjutkan perjalanan pulang back to bosca.
sukses dari penyamaran dan lolos dari kejaran security itu Alhamdulillahnya pake banget..hihiy
sampai dikosan diantarkan lagi oleh aimm sekitar pukul 20.00 langsung berselonjor karena kaki yang sudah tidak bisa diajak kompromi, bebersih kemudian beristirahat.

ya.. perjalanan yang benar-benar hebat hari itu
semoga saja orang-orang itu masih mau menghadirkan penulis diperjalanan gila lainnya. ^_^
dan banyak hal yang penulis pelajari dari ini.
tapi yang paling terkena dalam pemikiran penulis adalah "kita memang punya keluarga masing-masing. tapi bukan berarti tidak boleh keluar rumah mencari orang baru, pengalaman baru, suasana baru, dan keluarga baru bukan? asalkan tetap tidak melupakan keluarga yang sebenarnya, karena selalu ada jalan dan selalu ada alasan untuk kembali pulang. kembali kerumah. kembali kepada keluarga." :)

Selasa, 26 Agustus 2014

Awal dari yang sudah lama :)

Bismillah..

naahh ..
ini cerita lama..lamaaa banget dan baru keniatan untuk dibagikan
awal Januari 2014 diakhir-akhir masa liburan semester ganjil diadakan DIKLAT untuk para calon anggota Rimbawana yang dilaksanakan di Mt.Tampomas selama 4hari 3malam.
Rimbawana, Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Cibiru.

berhubung ini kegiatan udah setengah tahun lebih, jadi ada beberapa yang lupa deh kayanya hehe
berkumpul didepan kampus sekitar pukul 07.00WIB untuk pelepasan sebelum kegiatan ini dengan upacara pelepasan.






beres dengan upacara pelepasannya.
itu berarti waktunyaaaaa berangkaaaaaatt...


berangkat dengan beralan kaki sampai kejalan raya untuk menunggangi kendaraan yang akan mengantarkan kami beserta para senior beberapa.
naik apa kita???




yuppp ..naik TRUK :D
oyag oyag asik gitu siih..sensasinya dapet banget dan gaakan didapetin ketika menunggangi jaguar.
perjalanan yang memang cukup jauh, lebih dari duajam perjalanan, dari yang awalnya semangat 45 sampe dengan yg udah kecapean karena berdiri dan ditambah dengan hujan dihampir sepanjang jalan menuju kota tahu itu.

turun dari kendaraan bukan berarti sudah tiba, tapi karena lokasi yang merupakan tempat penambangan (entah benar atau tida sebutannya) pasir dan atau tanah disitu jadi truk kita gabisa mengantarkan sampai keatas.
jadi pada akhirnya.. berjalanlah menjadi pilihan yang ada dan memang yang terbaik
karena kalo ga jalan dengan kaki sendiri atau tetap diantar sampai puncak rasanya tidak ada apa-apanya.






perjalanan menanjak dan memang jauh itu..
tentuu sajaa melelahkan..sangat justru :D
tapi ini baru awal.. dan kita tidak akan bisa jadi apapun juga tidak akan ada peran penting yg akan kita dapatkan tanpa MAKAN ..
yaa..makan dulu ditengah perjalanan :D


setelah makannya selesai dan istirahatnya juga cukup, kita melanjutkan perjalanan menuju camp pertama.
diperintahkan membangun bipak yang terbuat dari penggabungan beberapa ponco yang kita bawa dari rumah, jadilah pelindung diri dari hujan dan dinginnya malam yang seada-adanya.
ada angin masuknya..
ada air mengalirnya..dimana-mana :D

setelah masak-masak untuk makan, istirahat buang air dan segala macemnya beres, kita dipanggil menuju tempat para senior yang tidak terlalu jauh sepertinya.
oiia.. pada saat itu
cluenya adalah jika senior meneriakkan "Rimbawana" kita harus menjawab "Lestari!" .
"Rimbawana" sebanyak duakali salah satu dari kami yaitu danton dari kami yang telah ditentukan oleh senior harus datang menuju para senior tanpa telat karena jika telat hukumannya cukup untuk menghilangkan berat badan.
dan jika "Rimbawana" diteriakkan sebanyak tigakali itu berarti keseluruhan dari kami yang berjumlah 29 orang harus menghampiri senior ditempatnya.



karena malam yang hujan deras terus mengguyur, sebentar dapat kesempatan untuk berkumpul, bercerita dan berbagi kata bersama para senior.
malam pertama itu kami ditanyakan kalimat apa yang akan kami jadikan komitmen dalam keluarga ini dan dalam hidup kami.
berbagai macam kata indah penuh gairah terucap malam itu.
dan kata-kata yang keluar dari pikiran dan lisan penulis adalah "KEEGOAN ADALAH AWAL DARI HAMBATAN" .
well.. kenapa seperti itu, entah tp memang nyata jika kita hanya memikirkan keadaan diri kita sendiri tanpa memperdulikan orang lain dan lingkungan kita, hadiahnya adalah kekacawan dan kesulitan pada diri kita sendiri disadari atau tidak disadari.

daaaan sudah cukup malam sepertinya, karena bulan dan bintang masih bersembunyi juga dibalik awan yang mendung dilangit membuat keinginan untuk tidur sangat sangat banyak meskipun pada akhirnya tidak dapat tertidur dengan nyaman karena angin dan air yg datang darimana saja itu. :D
ya. tidak nyaman.
tidak ada yg nyaman ditempat itu apapun yg kita lakukan.
tapi jika dipikirkan lagi. ini yang sudah kita, khususnya penulis pilih.
keluar dari zona nyaman yg selama ini menjadi teman, dan kemudian bereksplorasi dengan dunia lain yang ternyata kini terasa sangat nyaman meskipun masih ada sedikit sedikit kerikil yang tak mengenakkan.

skip deh yah ngurusiin kebocoran dimalam itu :D
ceritanya udah pagi lagi nii..
kita dikasih kesempatan untuk mempersiapkan diri melanjutkan perjalanan.
dan sebelum melanjutkan perjalanan, kami semua dikumpulkan dan diberi ilmu kesehatan..olahraga pagiii...






perjalanan hari ini tujuannya adalah puncak dari Mt.Tampomas.
tidak ada trek yg mudah untuk menuju puncak.
sama kaya hidup, tidak ada hidup yang mudah dan tidak ada jalan mudah untuk berhasil dan sukses menyukseskan oranglain.
bagaimanan tepatnya perjalanan menuju puncak ini kurang ingat siih hehe..
tapii yang jelas melelahkan looh :D
dan setelah berjam-jam melangkahkan kaki yg tak pernah jauh dari tanah ini akhiiiirnyaaa tibalah dipuncak gunung ini..yeaaah !!



berkabut.
sepanjang perjalanan kami ini memang hujan tidak bosan menemani kami dan langit mendung serta kabut menjadi penyempurna hujan yang hangat itu.
setelah beristirahat dan memakan bekal yang dibawa, siap-siap lagi untuk menuju camp kedua
dan trek turunnya yaaa...wuiiiiiiih bangeet
tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata hihiy.

melewati jurang-jurang curam, dan pepohonan yang menari karena senggolan tubuh kami.
perjalanan terus berlanjut, tapi karena belum semua dari kami menjadi satu yaa jadinya sok sok aja gituu tapi dimaklum laah kan kita masih belajar jadi satu hehe.

sampai dicamp kedua kami telat, karena banyak yang kelelahan dan penulis tentunya :D
sekitar magrib kolot kami diberi kesempatan untuk solat dan memberi jawaban kepada perut yang tidak henti melakukan panggilan.


setelah itu, kami dibagi menjadi dua kelompok.
dan ini nih sedikit bingung juga awalnya..karena menjadi satu-satunya yg terpisah dari temen sekosan..
jujur sih penulis sendiri adalah orang yg tidak terlalu mudah mengakrabkan diri pada orang lain.
kalo ga dimulai duluan yaa gaakan mulai duluan kecuali memang butuh dan mendesak. hihi
terus perkelompoknya hanya boleh membawa ponco masing-masing, garam, beras, selimut yg telah kami bawa, dan golok yg kami bawa.
selebihnya hanya dibekali dua buah kelapa dan korek api.
malam ini sampai dengan besoknya bertema survival.

tidur dengan keadaan seperti malam kemarin, dan bahkan lebih dingin kalau menurut penulis.
karena tak ada suara-suara sapa canda hangat.
paginya dibangunkan dan diberi petunjuk karena para senior sudah lebih dulu melanjutkan perjalana hanya beberapa yg memberi petunjuk dan perintah kemudian lebih dulu berangkat.
kami tepatnya para laki-laki dikelompok penulis mempersiapkan makanan yan dimasak di bambu hihiy
rasanya enaaak loooh.. meskipun sedikit berasap, sayangnya hanya sedikit yang bisa matang dengan pas. yaa hanya nasi dari lubang bambu yg digarami serta ditemani kelapa potong yg menjadi sarapan kami pagi itu.
merasa cukup semua persiapan tas dan isi perut kami melanjutkan perjalanan melewati pohon-pohon pinus yg berbaris rapih menjulang.
menandakan bahwa ada yg diatas kita dan lebih dari kita selaku manusia, dan dibawah juga ada tanah yg dijadikan tempat berpijak.

tujuan berikutnya kali ini adalah curug didaerah situ yang namanya penulis lupa hehe
kita gapegang peta jadi harus mencari peta itu sendiri.
bertanya pada warga yg lewat dan sambil mengambil juga mencari tau nama serta fungsi dari tumbuhan yg kami temui sepanjang jalan tibalah kami ditempat dimana para senior menunggu.
sampai disana hujan lagii.. :D
langsung kami dibagi menjadi beberapa bagian yg perbagiannya terdiri dari tiga orang yg harus membuat bipak sebaik-baiknya.






tanpa terasa malam kembali menyapa.
dan tetap hujan setia.
masak-masak bersama dan makan kemudian malam kali itu datang beberapa senior yg menghampiri kami untuk berbagi cerita dan ceria.
dan mengobrol tanya jawab hangat itu berakhir ketika harus pergi tidur.
ini malam terakhir dan pastinya senior punya kejutan yg banyak sekali untuk terakhir ini.
ehh terakhir diklat looh yaa maksudnya :D

penulis tidur dibipak terbuka yg sangat terbuka bersama duaorang teman dengan posisi senyaman-nyamannya yg dinyaman-nyamanin sendiri dengan sepatu, topi, dan syal yg masih menempel dibadan, karena takut jika keadaan darurat tiba-tiba terjadi :D
oiya, kita gadikasih penerangan sama sekali malam itu cuma langit yg jadi cahaya terindah.

tadaaaaaa..
entah pukul berapa, yg jelas masih sangat gelap kami semua dibangunkan.
dan dikumpulkan.



tuuhh..benerkaan
ada kejutan..
ada banyak pos-pos dengan senior cantik ganteng yg memasang face tegasnya dimana-mana.

pos yg penulis dan teman dapatkan pertama adalah pos terkotor.
lumpuuur :D


dipos ini kalau tidak salah ditanyakan tentang hutan gunung deh..kalo gasalah..hehe
terus setelah menjawab pertanyaan, kita diminta berenang diatas lumpur.
beres pos itu, langsung pos berikutnya.
aiirrrr yeahh !! penulis seneng banget kalo main diair :D






kalo dipos ini mengenani organisasi.
menyenangkan. meskipun belum bisa penulis buktikan pada orang banyak selain diri sendiri. hehe
abis dari air kita kedarat dulu lagi.
ditanyain soal perlindungan-perlindungan wisata gitu deh kalo gasalah.
abis itu keair lagi kitaa..hehe
dan pos ini yg paling penulis suka..kenapa??
karena penulis bisa berenang renang dan selam menyelam diair terjun yg dinginnya bikin seger.
terus pura-pura tenggelam dan diselamatkan. hihi
emmm.abis ituuu kepos terakhir, tentang navigasi.
ini yg paling sussssaaah ..soalnya gahadir waktu materi navigasi. :D
pos beres semua udahh..
dikumpulkan lagi.
dan kali ini suasana tegang mencekam terasa sangat menusuk dibadan (karena dingin).




tegang-tegangan dan nangis-nangisnya udahan.
kita dikasih pelukan tak tersentuh dari para senior dan diberi makanan serta minuman sepesial yg tidak akan ditemukan direstoran manapun.





ini diia acara puncaknyaaa..
pencarian syal hijau kebanggan Rimbawana.
dalam keadaan gelap naik sampai kedaratan tertinggi disitu.
akhirnya menemukan harta karun itu juga.
rasanya ituuuuuu..
unexplainable.. karena itu penulis temukan sendiri tanpa bantuan teman yg lain.
rasanya ada kebanggaan tersendiri yg datangnya tak tau darimana.
membantu yg belum menemukan syal miliknya sampai semua mendapatkan masing-masing satu.
itu berarti selesai kegiatan ini.


dan tujuan terakhir kami, tujuan utama dari pertama tiba yaitu kembali kerumah, kekosan. :)
tiba dikampus..
ini penutupan..
hehe setelah ditutup oleh dosen, akhirnya pelantikan kalo bahasa kerennya dilaksanakan..
disertai pemberian nama rimba.
dan nama rimba penulis.

"Gaang"



Gaang itu kalau bahasa Indonesianya jangkrik, hewan kecil yg seneng ada dirawa dan tempat kalo lagi diem diemmm banget tp kalo berisik ya berisiik banget.
dan sepertinya memang seperti itulah penulis, diam ya diam tak bersua sedikitpun terhadap yg belum dekat sih khusunya, ya tapi ketika sudah nyaman sama lawan bicaranya itu bisa dipastikan penulis susah diam kecuali sedang marah. :D
tapi ada tapinya nih..
Gaang yg satu ini tidak ingin dan tidak akan diam dirawa atau ditempat-tempat gelap.
tapi Gaang yg satu ini akan keluar dari tempat gelap dan rawa ternyamannya untuk melihat, merasakan, mencari makna, dan membuat makna dari hidup ini untuknya, keluarganya, dan orang-orang disekelilingnya. :)

Lembang-Manglayang yang selalu terkenang ;)

Bismillah ..
sore menjelang magrib 25 Juni 2014 saya pulang .
mengakhiri perjalanan yang sangat-sangat luar biasa. luar biasa indah, luar biasa melelahkan, luar biasa menyenangkan, luar biasa bermanfaat, dan banyak lagi hal-hal luar biasa dari perjalanan yang dimulai minggu 22 Juni 2014 itu.
ohya.. saya belum mengatakan bahwa saya salah satu anggota Pecinta Alam diKampus saya.
dan nama rimba saya Ga'ang :)






mulai dari awal mula sebelum perjalanan lebih dapet ya sepertinya :D
jadi seperti ini, setelah pendakian burangrang bersama teman-teman seangkatan BNW.
dapat informasi bahwa diadakan perjalanan Lembang-Manglayang bersama salah satu seorang Senior. Ya tentu menarik bukan, begitu sampai dirumah saya berada di Limbangan Garut langsunglah saya menceritakan perjalanan saya dan ujung-ujungnya meminta izin untuk pergi lagi mencari pengalaman baru. Diizinkan, begitu saya bilang itu wajib. tapi kemudian ada sedikit kebimbangan bagi saya untuk mengikuti perjalanan ini karena ternyata hanya beberapa orang saja yang ikut dan ada ajakan untuk pergi ketempat saudara diibukota sana sampai akhirnya bapak saya bilang lebih baik tidak usah ikut. but yeah..hati saya kembali kepada pilihan awalnya untuk mengikuti perjalanan tersebut dan akhirnya juga saya harus memohon kembali untuk mendapat izin..lagi ..tentunya izin disini disertai dengan dana yah :D
okeh Fix.. setelah memohon dan meminta serta meyakinkan bahwa saya akan baik-baik saja, izin saya dapatkan. dan yeah sure..saya berangkat keesokan harinya kembali ke Cibiru Bandung sebelum berangkat ketempat yang dituju sebenarnya.

well ..sebelum melanjutkan cerita tentang ini, saya ingin sedikit mencurahkan sedikit perasaan saya disini. pada kegiatan seperti ini, pendakian, lintas alam, atau apapun yang berhubungan dengan alam awalnya hanya sekedar ikut-ikutan (jujur) tapi ternyata setelah semakin lama berada dalam lingkungan tersebut semakin saya menyukainya, semakin saya tertarik, semakin saya menginginkan banyak perjalanan-perjalanan seperti ini, dan saya jadi seperti merasa bahwa "semakin saya mengenalnya, semakin saya berusaha bersatu dengannya, semakin saya mencintainya" siapa? tentu.. alam ini.. Indonesia ini.. ciptaan dari Yang Maha Kuasa . Subhanallah :)



back to the story ..
bertemu dengan salah seorang senior di sekre bernama Bagja Dwi P ..yaaa kang Bagja alias kang Bunglon..
okay ..yang ikut perjalan ini siapa saja?? disebutkan .. kang Bunglon, kang Bruto, om Manyoh, teh D'weung, Kemprit, Ga'ang (saya), Soang, Wareng, Celing, Peucang. sepuluh orang .

dimulai dengan diantar oleh tukang angkot ke Gunung Batu yang berada di Lembang..
malam pertama, melelahkan karena sebelumnya harus menaiki tempat camp pertama..
yapp ..wajah lelah yang sudah tak karuan -_-
malam yang dingin karena rintik hujan yang setia menemani, namun indah dengan kebersamaan disini ..pagi digunung batu belajar menggunakan kompas, dan navigasi.. rada kurang ngarti sih yakk..tapii biisa :D

dari gunung batu..perjalanan sebenarnya dimulai ..menuju bukut unggul yang jaraknya......
entah berapa kilometer.. yang jelas melelahkan.. okay disini tidak ada foto karena apa ..karena saya sudah sangat lelah jadi tidur lebih awal :D

bangun dari bukit unggul..jalan jalan jalan lagii kitaa ..dan eeettdaaahh ..medannya kali ini beneran medan lohh broo siis :D
tapi disini ada yang lucu.. waktu istirahat solat disalah satu desa yang kami lewati ada penjual tahu bulat dengan seruan yang lucu ..dengan kata-kata seperti ini
"Tahu bulat.. digoreng dadakan.. limaratusan.. Hallooo"
haha.. yapp nadanya aneh, lucu, dan kami pertama kali mendengar seruan penjual seperti itu, sampai akhirnya itu menjadi nyanyian bagi kami selama perjalanan dan sampai dibawa pulang :D
tujuan ketiga ini adalah puncak Manglayang, namun karena beberapa hal dengan sangat terpaksa tujuan berubah tak jelas arah, yang penting kita dapat tidur dan dekat dengan air .
akhirnya camp ketiga alias camp terakhir kita dapat di Curug Cilengkrang :D


untuk saya sendiri begitu sampai ditempat ini memang sudah terasa beda..entah kenapa
dan yaaa.. benar saja ada beberapa kejadian aneh yang baru kami tau ketika tiba kembali dikampus..
serem kayanya kalo diceritain ditempat :D
yaa selama disitu, seperti malam-malam sebelumnya..
begitu paginya, ada sedikit materi lagi. Tali temali ..
euuumm ..gausah diceritain deeh.. rame pokonya :D

well ..hari terahir perjalanan, tujuan akhir adalah kampus kesayangaaan hoho
diperjalanan ..menemukan tempat ini

indah sekali bukan??
yaaa.. rasanya ingin tinggal disitu lebih lama.. namu persediaan makanan sudah tidak ada.. jadi yaaaaa..yasudaaah :D
pulanglah kami ..

okayy.. beres cerita tak jelasnya ..dan saya mau sedikit curhat lagi :D
perjalanan ini meskipun hanya sepuluh orang, tidak seperti dengan duapuluh sembilan orang..
rasanya jika jujur.. perjalanan sepuluh orang ini lebih dapat saya rasakan dibanding dengan perjalanan bersama duapuluhsembilan orang.. entah terlalu banyak atau bagaimana.. yang jelas dengan yang sepuluh ini saya merasakan bagaimana memasang tenda, memasak, bolak-balik ambil air, kebersamaannyapun lebih terasa.. tapi bagaimanapun juga setiap perjalanan pasti punya kisahnya masing-masing.


ini kisah saya..
saya memang tidak kuat,
namun saya tidak lemah..
meski kaki ini lelah..namun tekad dihati tetap bulat hingga akhirnya kaki mampu tetap melangkah meski berat .. :)

Mt.Burangrang Story :)


Laporan Perjalanan Dikjut
Mt.Burangrang


Bismillahirrahmanirrahiim..
            Sebelum menceritakan perjalanan Diklat Lanjutan dengan tujuan  Mt.Burangrang, akan lebih baik jika diperkenalkan terlebih dahulu bahwa kami angkatan Badai Nawa Wangsati di Rimbawana, yang merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru. Jumlah kami duapuluh Sembilan orang.

10 Juni 2014, satu hari sebelum perjalanan Diklat lanjutan menuju Gunung Burangrang yang terletak diperbatasan kota Bandung kami dikumpulkan disekre untuk sekedar mempersiapkan bawaan kami kesana dan juga untuk sedikit pemberian amanah-amanah dari para senior. Dengan sedikit dimarahi bisa dibilang karena tidak semuanya bisa datang malam itu but it’s okay.

11 Juni 2014, dimulai dengan sarapan subuh bersama-sama dengan duapuluh sembilan anggota yang sudah lengkap pagi itu dan tentunya dengan para senior yang sudah ada bersama kami untuk melepas perjalanan kami. Setelah sarapan, packing ulang dan kemudian sedikit berfoto-foto ria bersama kami berangkat kira-kira pukul 06.30 pagi WIB dengan menggunakan kendaraan yang tidak asing bagi kami karena dari awal perjalanan pengenalan medanpun menggunakan kendaraan ini, yupp truk alias mobil besar.

Brum..brum..brum..ngeeng..ngeeng..ngeeng.. diperjalanan yang macet, berisik selama itu dari duapuluh Sembilan kami ada yang asik tidur, asik bercandaria, dan ada juga hanya diam entah berbuat apa. Berhenti sejenak dipom bensin karena ada beberapa yang ingin buang airkecil dan tentunya para perempuan. Kemudian berangkat lagi dan Alhamdulillah..sampai dipos tujuan kuranglebih pukul 09.40 WIB. Tidak ada penjaga disana, jadi kami langsung berjalan menuju tujuan yang sebenarnya.

Berjalan jalan jalan jalan dan ada juga yang lari karena jalanannya yang memang bagus ditambah dengan pemandangan sekitar yang membuat hati bergetar karena disekeliling itu terdapat berbagai macam sayuran yang tertanam dengan rapihnya,  beberapa kandang kuda tentu dengan kuda didalamnya, dan rumah-rumah dengan arsitektur cantiknya. Then..berhenti sejenak begitu sampai dimasjid kaki Mt.Burangrang ini untuk beristirahat karena perjalanan dari bawah sampai kemasjid ini memang cukup jauh dan meleahkan.

Yeah ..look ..wajah kami sudah tak karuan, padahal perjalanan yang sebenarnya belum dimulai. :D
Setelah beberapa waktu beristirahat kami kembali berangkat menuju puncak. Yeay !!
Hwaaaa..trully melelahkan karena jelas trek yang kami lalui naik naik naik naik kepuncak gunung sesuai dengan lagu yang popular dikalangan anak-anak jaman kami, entah jaman sekarang. -_- Sampai ditempat dimana kami akan ngecamp malam nantinya, kita berangkat cuuuuusss ke puncak yang beneran puncak.
 

Plak..plek..plak..plekk ..yaaa kalo diibaratkan Mt.Burangrang itu seperti itu naik turun naik turun.. tiga puncak kecil dan satu puncak yang sesungguhnya. Bener-bener puncaknya.
Selama perjalanan tentunya ada yang cepat dan ada yang lambat.. yang cepat berada didepan dan yang lambat dibelakang. Well penulis adalah orang yang lambat dalam setiap perjalanan dan selalu jadi yang terakhir sampai dipuncak :D
Karena medan di Mt.burangrang ini memang cukup “waaaah” terutama pada trek yang naik dengan kemiringan yang hampir lurus. Tapi untungnya perjalanan kali ini tidak ada hujan disiang harinya.


Kira-kira 12.30 sudah ada yang tiba dipuncak, itu yang paling cepat dan kemudian disusul berikutnya setengahjam kemudian pukul 13.00, dan yang terakhir sampai puncak itu pukul 13.30. Setelah semuanya sampai dipuncak, tentunya berfoto adalah hal yang tidak boleh ditinggalkan.


            Setelah puas berfoto, kami turun kembali ketempat camp. [embawa tenda turun lebih dulu disbanding yanglain untuk membangun tenda. :D
Sampai ditempat camp, kira-kira pukul 16.00 semua sampai dicamp benar saja begitu datang tenda sudah siap semua :D dan ada yang beristirahat diluar menikmati semilir angin Mt.burangrang yang mulai mendung sore itu dan ada juga yang turun lagi menuju masjid untuk membersihkan diri, solat dan juga mengambil persediaan air untuk sampai besok pagi karena ternyata saat turun kita sudah kehabisan persediaan airminum.
Setelah benar-benar selesai dengan keperluannya masing-masing beberapa orang memasak, beberapa mencoba menyalakan api unggun yang sulit karena kayu-kayu yang basah, dan beberapa lagi berdiam ditenda.


Dan yaa inilah sedikit kekurangan dari kebanyakannya kami menurut penulis, bahkan mungkin bukan hanya bagi penulis. Karena jumlah kami yang memang sangat banyak akibatnya adalah ketidakpadatan aktifitas yang kami lakukan, yang bekerja ya bekerja yang diam ya diam. Dan penulis jujur lebih banyak diamnya, bukan karena tidak ingin sebenarnya tapi karena sudah terlalu banyak yang turun tangan daripada hanya mengganggu lebih baik diam begitulah piker penulis. Tapi ya kami tetaplah kami, kami berbeda tapi kami mencoba bersatu.
Tidak ada yang special malam itu, selain karena hujan juga karena mungkin sudah sangat lelah pukul 20.00 sudah banyak yang masuk tenda dan mengambil posisi seenak-enaknya yang dienak-enakin.
Paginya 12 Juni 2014 setelah masak, beberes, seperti biasa kami bergegas turun untuk pulang kembali ke kampus tempat dimana para senior menunggu kami kembali dari perjalanan ini.

Kira-kira pukul 09.30 kami sampai dipos dan kemudian bertemu dengan penjaga disitu yang ternyata yaaaaa kami harus membayar :D
Itu beres tinggal menunggu kendaraan jemputan kami datang, sambil menunggu beberapa pedagang yang lewat kami panggil untuk mengisi kekosongan perut kami (padahal sebelumnya makan dulu). Kemudian yang ditunggu akhirnya datang juga, truk kami datang dan kami bergegas naik karena sudah ingin pulang.
Pukul 11.30 kuranglebih kami sampai dikampus dan disambut oleh beberapa senior yang telah menunggu kami. Setelah itu ada sedikit pembicaraan serta beberapa info pendakian dan kegiatan yang akan datang dan kemudian sudah kami kembali pulang kekosan dan kerumah masing-masing.
Tidak ada yang special yah? Yaa seperti itu juga yang penulis rasakan, tidak ada yang special. Entah kenapa dan bagaimana hanya saja tidak serasa ada perjalanan yang benar-benar perjalanan selain tanjakan dan turunan yang melelahkan. Tapi kembali lagi mungkin ini hanya masalah waktu, bagaimana kami bisa menempatkan diri kami yang begitu banyak agar tidak lagi terjadi ketidakpadatan aktifitas dalam perjalanan kami, dan masalah waktu bagaimana kami bisa mempernyaman diri kami satusamalain saat bersama serta masalah waktu agar kami benar-benar mengerti bahwa kami dalam satu keluarga. Semoga waktu bisa cepat menjawab semuanya :)